Kegiatan
Belajar 2
Perbandingan serta peran Model Pengembangan ASSURE,
ADDIE,
dan Hannafin
dan Perck
Dari uraian materi pada kegiatan belajar 1, anda tentu
sudah mengetahi komponen-komponen dari tiga model pengembangan yang dibahas
dalam modul tiga ini, yakni model pengembangan ASSURE, ADDIE,
Hannafin dan Peck, tentu anda akan memiliki rasa penasaran, hal apa saja yang
membedakan antara model yang satu dengan yang lainnya, di bawah ini akan
diuraikan tentang perbandingan serta peran masing-masing model pengembangan
tersebut.
A. Membandingkan
Model pengembangan ASSURE, ADDIE, Hannafin dan Perck.
Setelah kita melihat beberapa jenis model pengembangan yang telah
dijelaskan di atas, yaitu model pengembangan ASSURE, ADDIE, Hannafin dan Peck.
Ketiga model pengembangan tersebut memiliki langkah-langkah atau komponen
pengembangan yang bisa kita sebut serupa tapi tak sama, dimana model
pengembangan ASSURE terdiri dari enam komponen, model pengembangan ADDIE
terdiri dari lima tahapan, dan model pengembangan Hannafin dan Peck terdiri
atas tiga langkah dalam pemgembangannya.
Namun demikian jika kita melihat dari ketiga model pengembangan tersebut
maka semuanya diawali dengan analisis pada langkah pertama, coba kita
perhatikan table dibawah ini dimana letak perbedaan dari ketiga model
pengembangan ini.
No
|
Perbandingan
Model Pengembangan
|
|||
ASSURE
|
ADDIE
|
Hannafin dan Perck
|
||
1
|
Analisis karakteristik peserta didik, yang meliputi
keterampilan dan gaya belajar peserta didik
|
Analysis, menganalisis
bahan ajar serta kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran (masalah
pembelajaran yang sedang dihadapi)
|
Need assessment, meganalisis
media serta hal-hal yang dibutuhkan untuk tujuan yang hendak dicapai.
(peralatan yang dibutuhkan dalam menyusun media) serta kelompok sasaran
produk/media.
|
Evaluasi dan revisi
|
2
|
Merumuskan tujuan dengan memperhatikan karakteristi
peserta didik.
|
Merancang dengan menentukan kompetensi khusus,
metode, bahan ajar, dan strategi pembelajaran
|
Merancang, dengan mengumpulkan serta mengolah alat-alat, bahan, dan sumber yang akan
digunakan
|
|
3
|
Memilih metode, media, dan materi
|
Pengembangan
|
Pengembangan dan implementasi
|
|
4
|
Menggunakan metode, media, dan materi
|
Implementasi
|
|
|
5
|
Meminta partisipasi peserta didik
|
Evaluasi dan Revisi
|
NB: Evaluasi dan Revisi dilakukan pada
setiap tahapan model ini, jadi pada model ini hanya terdiri dari tiga tahap,
tanpa menkhususkan tahap evaluasi pada tahap akhir.
|
|
6
|
Evaluasi dan Revisi
|
|
|
B. Peran model
pengembangan Model pengembangan ASSURE, ADDIE, Hannafin dan Perck
Selanjutnya kita melihat bagaimana peran setiap model yang telah kita
bahas sebelumnya, apakah terdapat perbedaan ataukah sama saja dalam penerapan
model-model tersebut, perlu kita ketahui bersama dalam desain pembelajaran
dikenal beberapa model, namun yang telah kita bahas hanya tiga pada modul ini.
Nah model-model ini memiliki arah pengembangan yang berbeda-beda, ada model
yang beriorientasi kelas, beriorientasi sistem, beriorientasi produk,
beriorientasi procedural dan model melingkar. Mari kita perhatikan tabel
berikut:
Model
|
Arah
Pengembangan
|
Model ASSURE
|
Model ASSURE biasanya digunakan untuk mendesain bahan
ajar berbasis teknologi, strategi pembelajaran, serta media dan teknologi
pembelajaran (Yaumi, 2017), selain itu model pengembangan ini sering disebut
dengan model pengembangan yang beriorientasi kelas (mikro).
|
Model ADDIE
|
Model beriorientasi sistem, model ini dirancang
untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang cakupannya luas, misalnya
mendesain suatu pelatihan, kurikulum, selain itu model ini juga menjadi
pedoman dalam membangun perangkat dan infrakstruktur program pelatihan yang
efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan (Sari, 2017).
|
Model Hannafin dan Peck
|
Model ini berorintasi produk, merupakan model desain
pembelajaran untuk menghasilkan suatu produk, biasanya berupa media
pembelajaran, contohnya video pembelajaran, multimedia pembelajaran, atau
modul pembelajaran.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar